Download

SISI DAKWAH DARI SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

OLEH:
Dr.Muhammad Lutfi


PENDAHULUAN

Sesungguhnya hanya kepada Allah SWT kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun, dan kita berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kita, dan dari kejahatan amal perbuatan kita. Siapa yang Allah SWT berikan hidayah maka tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan siapa pun yang disesatkan-Nya maka tiada seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa tiada sembahan yang hak disembah kecuali Allah SWT semata, dan tiada  tandingan-Nya,dan  saya  bersaksi  bahwa Muhammad SAW adalah hambah dan utusan-Nya.
Selanjutnya…..

Sesungguhnya sisi dakwah dari sejarah Nabi adalah persoalan yang sangat penting untuk diutarakan kepada umat terutama para dai. Sesungguhnya sisi dakwah dalam sejarah Nabi mengandung sejarah secara keseluruhan,  karena  Rasulullah  SAW  sebagai saksi dan pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan penyeru kepada Allah SWT bahkan Beliau  adalah  penghulu  para  dai.  Allah  Ta’ala berfirman: ”Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi  peringatan  dan  pengajak  kepada  Allah  dengan  izin-Nya  dan sebagai lampu penerang.”{QS. Al-Ahzab: 45-46}.
Oleh karenanya, saya tidak akan menjelaskan keadaan Rasulullah dalam dakwah dalam bentuk yang lengkap,karena hal tersebut menyebabkan saya harus menjelaskan secara keseluruhan sejarah Nabi dari awal sampai akhir, akan tetapi saya akan jelaskan bagaimana seorang dai mampu  mengambil  manfat  dari  sejarah dan bagaimana umat yang diseru bisa mengambil manfaat dari sejarah tersebut.
Masalah ini sangat luas dan tidak ada batasnya, oleh karenanya saya akan menjelaskan beberapa poin dan hal-hal penting mengenai masalah ini dan saya ingin menyebutkan pada pendahuluan ini hubungan saya dengan

sejarah Nabi….Sungguh sejarah Nabi bukanlah hal yang baru bagi saya, karena  sejak  kecil  saya  sudah  banyak  mendengarkan  sejarah tersebut….Dan  saya masih  ingat  ketika  berkumpul dengan ibu    untuk mendengarkan  cerita  beliau  yang  tercinta.  Ibu  bercerita  kepada  kami banyak kisah yang indah dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Beliau menceritakan kisah tersebut dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Sungguh kisah-kisah tersebut sangat kami sukai, dan ibu kami begitu indah cara menceritakannya, dan beliau menghafal kebanyakan kejadian-kejadian sejarah nabi, dan peperangan-peperangan Beliau yang ibu kisahkan lewat bapaknya yang pernah jadi pedagang dan penuntut ilmu. Semoga Allah SWT memberikan rahmat yang luas bagi beliau dan membalasnya dengan kebaikan. Amin
Semoga Allah SWT juga memberikan Rahmat-Nya kepada ayahkami. Beliau senantiasa mengumpulkan kami tatkala telah mulai dewasa dan menjadi pemuda. Beliau mengumpul kami pada waktu malam hari untuk membaca  sejarah  nabi,  dan  beliau  tidak  pernah  menentukan  bagian tertentu dari yang kami baca. Hal itu memberikan pengaruh besar dalam diri saya dan bagaimana saya mendapatkan ilmu. Semoga Allah SWT merahmatinya dengan rahmat yang luas, dan membalasnya dengan kebaikan.
Ketika saya mulai menuntut ilmu syariah, pelajaran yang saya ambil dari para Masyaikh di antaranya adalah Sejarah Nabi. Saya membaca buku lengkap tetang sejarah,dan di sisi lain kami juga membaca sejarah di kitab- kitab yang besar seperti Sirah Alhilyah, Sirah ibnu Hisyam, dan Bidayah wa Nihayah oleh Ibnu Katsir dan lain sebagainya.
Saya senantiasa mengambil pelajaran dari sejarah dalam khutbah Jum’at, dan dalam ta’lim-ta’lim saya di masjid, dan ketika Allah SWT mengaruniakan anak-anak kepada saya, maka saya menjadikan pelajaran tiap hari kepada mereka dan pelajaran yang sangat penting adalah sejarah Nabi.  Sungguh  anak-anakku  telah  terikat  dengan  pelajaran  tersebut sampai kalau ada di antara mereka yang berbuat salah maka dia dilarang ikut pelajaran. Dengan demikian si anak yang tidak boleh ikut pelajaran itu sampai  menangis  dan  meminta  bantuan  ibunya  dan  berjanji  tidak

mengulangi perbuatan salahnya   agar dia dibolehkan ikuti pelajaran. Sungguh pelajaran-pelajaran tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak Alhamdulillah…
Saya  selalu  bersama  dengan  sirah,  saya  baca  dengan  penuh perasaan, dan saya mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian sejarah dengan apa yang saya   tulis. Sesungguhnya pembicaraan kita tentang sejarah dalam dakwah mungkin kita bagi dalam dua bagian:


Bagian Para Dai

Bagian Para Mad’u (Yang Menerima Dakwah).

Adapun bagi para dai, mempelajari sejarah bagi mereka dan mengingat-ingat kejadian-kejadian sejarah sangat banyak manfaatnya agar senantiasa mendapat petunjuk dan pegangan dalam pekerjaan mereka secara umum.
1). Sungguh sejarah Nabi SAW menumbuhkan dalam diri mereka harapan yang luas takala mereka ditimpa musibah dan kelelahan serta berbagai tantangan dan menyebabkan mereka tidak mudah menyerah dan memberi semangat bagi mereka dalam beramal,dan hal itu ketika mereka mengingat bahwa Rasulullah SAW menghadapi dunia seluruhnya yang penuh dengan kesyirikan, kezaliman, dan permusuhan. Beliau menghadapi semua   itu   dengan   tetap   sabar   serta   lemah   lembut   dan   harapan luas….maka seluruh dunia rendah di hadapannya, dan tunduk kepadanya siapapun dari musuhnya. Tidak sampai 100 tahun sejak meninggal Rasullullah SAW dan dakwah telah  menyeluruh ke pelosok dunia, dan kalimat  tauhid  serta takbir  dikumandangkan di mana-mana dari batas Prancis sampai Cina. ”Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah,   dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.
2). Sungguh sejarah Nabi SAW menjelaskan bagi para da’i tentang langkah-langkah yang hendaknya ditempuh dalam dalam berdakwah, dangan mencontoh Nabi SAW. Sungguh dakwah beliau di Madinah telah mendapat sambutan yang berbeda dibandingkan dengan dakwah Beliau di Makkah.

3). Juga sejarah menjelaskan tentang hal-hal yang diutamakan dan jenjang-jenjang kewajiban dan yang diharamkan, dan menjelaskan kepada mereka  hal-hal  yang  dengannya  dimulai  dakwah.  Hal  tersebut berhubungan dengan aqidah. Rasulullah SAW sangat memperhatikan dan mengutamakan masalah tauhid ketika berdakwah di Makkah dan memperingatakan tentang bahaya syirik.
4). Sungguh sejarah menjelaskan kepada para dai sifat-sifat yang penting bagi yang harus dimiliki oleh seorang dai, dan mengajak manusia kepadanya,  dan  sifat-sifat  yang  penting  itu adalah: ilmu,  perencanaan, bertahap, kelembutan, dan berdakwah dengan hikmah, dan nasehat yang baik, kasih sayang, merasa bertanggung jawab, sabar, pendirian teguh, konsekwen dengan apa yang didakwahkan, zuhud, merasa cukup, berani dalam berkata benar, dan sifat-sifat yang lain yang insya Allah kita akan jelaskan dalam pembahasan ini.
Adapun manfaat sejarah bagi orang yang kita dakwahi ada beberapa


hal:




1). Sesungguhnya tatkala mereka mendengar sejarah Nabi SAW maka


hal itu  akan  menumbuhkan  kecintaan mereka kepadanya,dan cintanya bagi yang telah menanamkan keimanan, Rasulullah bersabda: ”Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga dia mencintai saya melebihi cintanya kepada orang tua dan anaknya.” {HR: Bukhari No 14, diriwayatkan dari Abu Hurairah.
Diriwayatkan  oleh  Bukhari  dari  Anas  Radiyallahu  ‘anhu  dengan lafadz: Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sehingga dia mencintaiku melebihi cintanya kepada orang tua dan anak serta seluruh manusia.” {HR: Bukhari No 15, dan Muslim No 44, dan juga diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah.
Kecintaan kepada Nabi SAW sesuatu yang tetap ada dalam diri kaum muslimin walaupun terkadang mereka jatuh ke dalam maksiat, dan hal ini menjadikan para dai mengawasi dan memperhatikan mereka lebih baik lagi dan mereka banyak mengambil manfaat.
2). Dengan mendengar sejarah Nabi akan membantu mereka untuk mengikuti dan mencontohi Nabi Sallalahu ‘alaihi wasallam.

3). Dengan mendengarkan sejarah Nabi menjadikan mereka terkesan dengan kepribadian beliau dan sehingga berpengaruh nasehat.
4). Dengan mendengarkan sejarah nabi menjadikan kaum muslimin merasa cukup dengan hukum-hukum yang dibawah oleh Nabi Sallallahu
‘alaihi wasllam yang mampu menyelesaikan segala permasalahan manusia.

5).  Sejarah  Nabi    merupakan  praktek dari  dasar-dasar  islam,dan menjadikan sesuatu yang tidak nampak bisa dilihat dan dipraktekan dalam kehidupan,maka hal tersebut menampakkan makna-makna yang mulia yang dinginkan oleh para du’at di sebarkan kepada manusia.
6). Sejarah Nabi adalah kisah hidup manusia yng paling agung yang pernah diketahui oleh manusia, merupakan kebiasaan manusia yang apabila mendengar suatu kisah dan dia terkesan dengan kepahlawanan dalam kisah tersebut maka dia akan berusaha mengikutinya, dan kisah sesuatu yang jiwa cenderung kepadanya, dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW  yang  telah  menumbuhkan  kecintaannya  pada  hati-hati  manusia sangat membekas dan berpengaruh.
Kita akan menjelaskan secara khusus keutamaan kisah dalam dakwah ini, insya Allah. Sesungguhnya sejarah Nabi telah mencatat kejadian-kejadian yang terjadi pada hidup seorang yang sangat agung yang penah dikenal manusia, dan Rasul yang paling mulia di antara para Rasul SAW. Suatu keberuntungan bagi kita dan manusia yang mana kita bisa mendapatkan kejadiaan-kejadian dalam hidup Nabi SAW yang tidak ditemukan dalam hidup manusia lain. Beliau sebagai panutan yang baik, dan contoh yang utama bagi orang-orang yang beiman, Allah SWT berfirman: ”Sungguh telah ada bagi kamu suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah, (yaitu) bagi orang yang mengharap Allah SWT dan hari akhirat dan senantiasa mengingat Allah”. {QS. Al-Ahzab: 21}. Kaum muslimin pada hari ini sangat membutuhkan untuk selalu ingat terhadap sejarah Nabi SAW, untuk bisa mengikuti Beliau dan mencontoi apa yang telah Beliau ajarkan dari Allah SWT tentang kebenaran,        kebaikan   dan   petunjuk, karena keadaan kaum muslimin sekarang sangat menyedihkan, dan kejahatan orang-orang kafir terhadap mereka semakin meningkat disetiap tempat. Kita akan membicarakan sisi dakwah dari sejarah Nabi yang mulia

Insya Allah dalam beberapa fase, dan ini membuat kita harus menentukan tujuan dakwah secara bahasa dan istilah.
Dakwah secara bahasa: Ibnu Faris berkata dalam “Al-Maqaayis”: Huruf Daal,”ain,dan huruf yang mu’tall adalah berasal yang sama, yaitu: Cenderungnya sesuatu kepadamu dengan suara dan perkataan darimu.Kamu katakan: Saya telah mengajak,dan akan mengajak dengan doa.” Al-Fayuumi berkata dalam “Misbahul munir”: Saya berdo’a kepada Allah SWT dengan doa: Saya merendahkan diri kepadanya dengan permintaan,dan saya menginginkan kebaikan dari sisi-Nya, dan saya mengajak Zaid: Saya memanggilnya dan saya ingin dia menghadap saya, dan  mu’adzin  mengajak  manusia  untuk  mendirikan  shalat,  maka  dia adalah seorang dai Allah SWT, dan jamaknya Du’aat atau Daa’uun..dan Nabi  adalah  penyeru  manusia  kepada  Tauhid”.  Arragib  berkata  dalam
”Almufradaat”: ”Dan mengajak kepada sesuatu: Semangat atas tujuannya,,,Firman Allah: ”Dan Allah mengajak kepada tempat yang aman”{QS. Yunus: 25}. Firman-Nya: ”Wahai kaumku saya hanya mengajak kepada keselamatan dan kalian mau mengajakku kepada neraka,kalian mengajak saya untuk kufur kepada Allah dan menyekutukan-Nya yang mana saya tidak pernah mengetahui akan hal itu,dan saya mengajak kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”{QS. Ghafir: 41-
42}.

Dan doa menurut para ulama Balaghah adalah jenis permintaan, dan demikian itu apabila jadi dari pihak yang rendah kepada yang tinggi. Adapun  perintah  adalah  permintaan  unruk  mengerjakan  sesuatu  dari pihak yang tinggi kepada yang rendah, dan jika dari yang sama kedudukannya maka namanya adalah Iltimas.
Sungguh permasalahan dakwah kepada Allah SWT membutuhkan orang-orang yang besar dalam memperbaikinya dan orang-orang yang memiliki kekuatan besar dan kemampuan-kemampuan yang baik dan pengetahuan luas… Dan tidak boleh kita hadapi gerakan-gerakan penghacuran dengan tidak perduli yang mana sebagian du’at mengarah kesana disebabkan oleh penyiksaan yang menimpa mereka sebagai hasil

dari musibah yang berkelanjutan kepada sebagian besar du’at di beberapa negara.
Hendaknya ada yang mencoba menggali dengan mendalam dan luas apa yang dapat memperbaiki keadaan kaum muslimin,yang dari hari kehari berubah.
Sungguh pengetahuan tentang keaadaan zaman dan perkembangan- perkembangannya serta kenyataan hidup masyarakat dan keadaan politik,dan perencanaan sesuai dengan pengetahun ini adalah sesuatu yang sangat penting dalam dakwah yang menginginkan keberhasilan.
Dakwah menurut istilah:”Mengajak manusia untuk tetap dalam menjalankan perintah Allah,dan masuk kedalam Agama-Nya,dengan perkataan,tuliasan,pergaulan yang baik dan contoh…..
Dakwah kepada islam berpijak atas dua dasar pokok dalam Agama yaitu Al-kitab dan Sunnah. Dan Al-kitab adalah: Al-Quran yang mulia yaitu Perkataan Allah sebagai mukjizat dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada HambaNya dan Rasul-Nya Muhammad SAW yang tertulis dal Mushaf- mushaf yang disampaikan dengan Mutawatir dan bernilai ibadah dengan membacanya.
Sunnah adalah perkataan Rasul SAW dan perbuatannya, apa yang dia setujui, sifat-sifatnya, dan semua itu berhubungan dengan kehidupan Beliau SAW. Oleh karena itu seharusnya bagi seorang dai mampu mempersiapkan dirinya untuk mempelajari berbagai persoalan dan menjadikan akhlak yang baik sebagi sifatnya. Hendaknya dia mempelajari Al-Qur’an dan tafsirnya dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Dan juga mempelajari hadits yang mulia dengan fiqh dan ushulnya,dan sebagai penolongnya dalam kegiatan dakwahnya adalah Sejarah Nabi,dan juga pengetahuan tentang bahasa Arab,dan sudah jelas bahwa dakwah islam mengandung hal-hal yang sangat beragam dan yang paling terpenting adalah Akidah yang benar,dan ibadah,dan menahan diri dari  larangan-larangan  Allah  SWT  dari  segala  urusan  pergaulan  yang umum maupun khusus, dan berprilaku yang baik.
Bagi dakwah ada cabang-cabangnya dan adab-adab. Maka perkatan yang tertulis dan didengar merupakan cara berdakwah yang penting untuk

disampaikan kepada umat, kemudian sikap dan cara bergaul yang baik, Allah SWT berfirman: ”Hendaknya ada sebagian kalian yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh untuk berbuat baik, dan melarang kepada kemungkaran dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” {QS. Ali Imran: 104}.
Rasulullah SAW bersabda: ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” {HR: Bukhary: 3461}. Rasulullah juga berkata kepada Ali bin Abi Thalib:..”Kemudian  ajaklah  mereka  kepada Islam dan kabarkan kepada mereka apa-apa yang wajib bagi mereka dari hak-hak Allah. Demi Allah, sungguh  Dia  akan  berikan  hidayah  seseorang karena kamu lebih baik bagimu dari pada unta yang merah (harta terbesar).” {HR:Bukhari No 3701, dan Muslim No: 2406).
Sungguh dalil-dalil ini mengundang seorang muslim untuk berdakwah,karena para dai adalah orang-orang yang beruntung dan pahala mereka besar,dan orang-orang yang tahu satu ayat banyak sekali dan Rasulullah SAW mengajak mereka untuk menyampaikannya. Yang penting bahwa dakwah itu harus dilakukan dengan lemah lembut dan halus,dan mudah serta menggembirakan,dan dengan hikmah dan nasehat yang baik…..Dan bagi seorang dai mengambil cara-cara berdakwah yang mampu memberikan pengaruh, yang sesuai dengan dengan zamannya dan cocok dengan keadaan yang mendengarkan, dan seharusnya dia memperbanyak cara dalam menyampaikan dakwah dan tidak monoton dengan cara yang tetap yang tidak jitu, hendaknya dia selalu menimbang dan membandingkan….….membandingkan antara kedudukan yang tinggi yang melahirkan kejadian-kejadian sejarah dan kedudukan yang tetap, hendaknya dia pada kesempatan lain menjelaskan kecocokan suatu kejadian yang lewat dengan kenyataan hidup manusia sekarang, dia menjelaskan dengan baik dan meceritakan kejadian tersebut dengan gamblang dan jelas serta mudah dipahami dan berusaha mencari jalan keluar  dari  suatu  masalah  dan  menghubungkannya  dengan  kenyataan
hidup

Dakwah dan tarbiyah, amar ma’ruf dan nahi munkar dan nasehat: Istilah-istilah islamiyah ini maknanya hampir sama, kadang makna yang
Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EdiHaryanto - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger